MERAUKE – Festival Crossborder Sota 2019 akan bergulir kembali. Di edisi ke-2 ini, perbatasan RI-Papua Nugini (PNG) akan dihentak irama reggae. Sebagai bintang tamu, Kementerian Pariwisata menghadirkan Steven & Coconut Treez.
Edisi 2 Festival Crossborder Sota 2019 digelar 28-30 Juni. Lokasinya di Lapangan Pattimura, Sota, Merauke, Papua. Selain Steven & Coconut Treez, tampil juga Blasta Rap Family dan The Bremer’s.
Menurut Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani, dalam edisi kedua ini event tetap disajikan meriah.
“Kami ingin tampilkan sisi menarik lainnya dari Festival Crossborder Sota. Untuk itu, Steven & Coconut Treez dihadirkan di Sota, Merauke. Kehadiran mereka pasti akan membuat pesta di perbatasan menjadi lebih meriah lagi. Sebab, fans penikmat musik reggae di perbatasan sangat besar,” ungkap Ricky, Jumat (21/6).
Sama seperti wilayah Papua lainnya, publik Merauke dan Papua Nugini juga menyukai genre reggae.
“Bergabungnya Steven & Coconut Treez adalah menjadi momentum terbaik. Untuk itu, kesempatan langka ini jangan sampai dilewatkan. Pastikan akhir bulan ini semua datang ke Sota untuk bergembira bersama. Bagi masyarakat Papua New Guinea silahkan datang. Ini adalah undangan terbuka bagi semua,” terang Ricky.
Kehadiran Steven & Coconut Treez bisa menjadi magnet kuat. Secara band ini memiliki Steven & Coconut Treez memang luar biasa. Steven Kaligis dkk terkenal piawai merangkai nada dan lirik. Buktinya, album perdana langsung meledak di pasaran pada 2005. Melalui album The Other Side, mereka sukses mengorbitkan lagu Welcome To My Paradise.
Melalui lagu ini, Steven & Coconut Treez bahkan dianggap mampu membangkitkan lagi gairah industri musik reggae di tanah air.
“Steven & Coconut Treez selalu membawa kesegaran. Ada spirit baru yang selalu disampaikan dalam setiap penampilannya. Kami yakin, kehadirannya akan membangkitkan semangat baru. Semangat untuk terus berkarya dan produktif di perbatasan. Dengan begitu, perekonomian di perbatasan atas positif dan Nawacita Presiden Joko Widodo akan tercapai,” tegas Ricky lagi.
Selain live music, Festival Crossborder Sota 2019 jilid 2 tetap menjadi media konservasi budaya adilihung masyarakat Merauke. Beragam Tarian Tradisional tetap akan ditampilkan secara epic. Ada juga tradisi barter melalui konten Trading Pit yang kembali di release. Event juga tetap menawarkan Bazaar, Pameran Kerajinan dan UMKM, hingga Marching Band.
“Festival Crossborder Sota selalu menarik untuk dikunjungi. Selalu ada kesan kuat dari penyelenggaraan dan para penampilnya. Semua tentu menjadi experience yang luar biasa. Warna modern dan tradisi dari leluhur pun diramu menjadi atraksi menarik. Potensi ini didukung dengan aksesibilitas dan amenitas di Merauke yang sangat bagus,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang juga Menpar Terbaik ASEAN tersebut. (****)