LABUAN BAJO – Masuk dalam lima destinasi super prioritas. Karena itu daya saing pariwisata Labuan Bajo terus diperkuat berbagai pihak. Termasuk oleh Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali. Caranya, lewat Pelatihan Keterampilan Dasar MICE dan Event Bagi Masyarakat di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Rabu (11/9).
Menurut Ketua Program Studi Manajemen Konvensi dan Perhelatan I Nengah Wirata, pelatihan ini digelar d Hotel Green Prundi, Kabupaten Manggarai Barat. Program ini merupakan Pengabdian Kepada Masyarakat ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Pelatihan ini dilaksanakan untuk menyukseskan program dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengenai pengembangan destinasi pariwisata super prioritas. Selain itu untuk menindaklanjuti kerjasama antara pemerintah Manggarai Barat dengan STP Bali, melalui kegiatan pendampingan pengabdian masyarakat dalam bentuk pelatihan keterampilan perencanaan MICE dan Event bagi masyarakat lokal. Output dari kegiatan ini diharapkan masyarakat lokal mampu merencanakan dan menyusun proposal event untuk di desa wisata Kabupaten Manggarai Barat,” ujar Nengah Wirata.
STP Bali sendiri begitu serius menggelar program ini. Hal ini terlihat dari deretan narasumber yang dihadirkan. Ada dosen Program Studi Manajemen Konvensi dan Perhelatan Amirosa Ria Satiadji serta Ketut Arjaya. Berbagai metode pengembangan event dan MICE dikupas tuntas demi membwrikan pemaham yang baik bagi peserta.
Kegiatan ini sendiri diikuti oleh 60 orang dari berbagai kalangan. Dari mulai pelaku bisnis, Asita, PHRI, komunitas musik, pengelola desa wisata, vendor, biro perjalanan wisata, dan dinas pariwisata.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat, Augustinus Rinus mengakui jika potensi MICE dan Event di Manggarai Barat sangat besar. Maka dari itu dibutuhkan peran serta berbagai pihak untuk mewujudkan SDM yang mumpuni dalam menggelar potensi tersebut.
“Labuan Bajo sudah siap menjadi destinasi MICE dan Event dengan meningkatnya status Bandar Udara Komodo menjadi bandara internasional. Maka dari itu SDM-nya juga harus siap,” katanya
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik digelarnya pelatihan tersebut. Pelatihan ini menunjukkan komitmen tinggi dari STP Bali dalam membangun pariwisata. Apalagi STP Bali sendiri merupakan salah satu institusi pengembangan SDM pariwisata di bawah Kemenpar.
Disamping itu ini pengembangan SDM memang menjadi fokus utama Kemenpar. Karena dengan itu diperoleh SDM yang kompeten untuk melayani para wisatawan. Menteri yang kampium marketing itu menyebut investasi di SDM ini paling tidak kelihatan wujudnya, tapi sangat terasa impact-nya.
“Sejak di PT Telkom saya paling komit, bahwa investasi SDM itu sangat penting untuk win the future customers. Karenanya para pelaku pariwisata ini merupakan ujung tombak dari pariwisata Indonesia. Kemampuan mereka harus terus ditingkatkan untuk bisa membangun pariwisata Indonesia,” ujar Menpar Arief Yahya.(****)