KAHYANGAN.NET– Anda penggemar petualangan? Suka tantangan menjelajah alam yang penuh sejarah? Ajang Pagar Alam Heritage Trail 2018 tampaknya bakal cocok dengan Anda. Eventnya digelar 17-18 November 2018.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Pagar Alam Heritage Trail merupakan event yang dikemas menarik. Sasarannya dua sekaligus. Pecinta wisata sejarah dan pecinta wisata alam.
“Untuk meraih hasil luar biasa, memang harus dengan cara tidak biasa. Kemasan Pagar Alam Heritage Trail ini unik dan menarik. Pesertanya tidak akan merasa bosan,” ujar Menpar Arief Yahya, Rabu (7/11).
Pagar Alam Heritage Trail adalah ajang jelajah alam melalui lintasan bersejarah di kawasan Gunung Dempo. Situs-situs bersejarah seperti megalit bakal dilalui dengan menyisir desa-desa tua, perkebunan teh hingga hutan kopi.
“Daya tarik kawasan Pagar Alam luar biasa. Sejarah dan namanya memang besar. Banyak wisatawan dari berbagai dunia tertarik untuk melihatnya dari dekat,” ujar Menpar Arief Yahya.
Tidak hanya itu, peserta akan diajak mencari jejak migrasi manusia di Goa Macan. Peserta juga diajak melihat beberapa rahasia seperti keberadaan megalit pasemah hingga penelusuran ke danau dekat kaldera Gunung Dempo.
Sesampainya di lereng Gunung Dempo, para penjelajah bakal dikenalkan dengan bebatuan khas prasejarah. Konon katanya, batuan tersebut menjadi bahan alami para manusia purba membuat berbagai macam alat-alat seperti arca, dolmen, menhir, hingga lesung batu.
Perjalanan tidak berhenti di situ saja. Beberapa destinasi wisata alam cantik lainnya seperti Danau Merah Rimba Candi, Tebat Gheban, Rimba Candi, Air Terjun Curup Mankok, Curup Tujuh Kenangan dan Air Terjung Lematang Indah bakal dikunjungi, lho.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel Irene Camelyn, berharap Pagar Alam Heritage Trail 2018 mampu memancing animo masyarakat. Utamanya untuk melestarikan kebudayaan di kawasan Sumatera Selatan.
Dikatakannya, Kota Pagar Alam menawarkan sensasi wisata alam yang nggak ada duanya. Mulai dari hamparan sawah hijau, air terjun sejuk dan cantiknya Gunung Dempo yang menjulang tinggi sebagai latar belakang kotanya.
“Meskipun usianya terbilang muda, baru disahkan menjadi kota pada 2001 lalu, Pagar Alam bisa jadi destinasi alternatif jika Anda ingin travelling ke Sumatera Selatan,” ujar Irene.
Akses menuju Kota Pagar Alam terhitung mudah. Anda bisa menggunakan perjalanan darat atau udara. Jika melalui jalur darat, Anda bisa menuju Pagar Alam dari dua kota terdekat, Palembang dan Bengkulu. Jarak Palembang Palembang-Pagar Alam 280 km, sedangkan jarak Bengkulu-Pagaralam 169 km.
Jika ingin menggunakan pesawat, Anda bisa memulai penerbangan dengan tujuan Palembang. Setelah itu, Anda melanjutkan perjalanan dengan penerbangan dari Palembang dengan tujuan Bandara Atung Bungsu, Pagaralam.
“Untuk akomodasi penginapan tidak perlu khawatir. Banyak jenis homestay atau hotel yang bisa Anda nikmati di Kota Pagar Alam,” pungkasnya.