TANJUNGPINANG – Libur Natal dan Tahun Baru 2020 di Indonesia akan terasa istimewa. Sebab, akan diwarnai dengan fenomena Gerhana Matahari Cincin pada Kamis 26 Desember 2019. Fenomena ini bisa dinikmati di 25 kota, salah satunya di Kepulauan Riau (Kepri).
Di Kepri, Gerhana Matahari Cincin bisa dinikmati di Batam, Tanjungpinang, Tanjung Balai Karimun, hingga Bandar Seri Bentan. Peristiwa itu diperkirakan terjadi pukul 12.24 WIB hingga 12.27 WIB.
Sedangkan destinasi yang paling awal menikmati Gerhana Matahari Cincin adalah Sabang, Aceh, pukul 10.03 WIB. Kota terakhir yang dilewatinya adalah Jayapura, Papua, pada pukul 14.37 WIT.
Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau Buralimar mengungkapkan, Gerhana Matahari Cintin fenomena unik.
“Gerhana Matahari Cincin selalu jadi fenomena unik dan menarik. Apalagi, momentumnya bersamaan dengan libur Natal dan Tahun Baru 2020. Menikmati fenomena Gerhana Matahari Cincin di Kepri tentu menjadi experience yang luar biasa,” ungkap Buralimar, Senin (16/12).
Fenomena Gerhana Matahari Cincin sudah dikonfirmasikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Peristiwa tersebut dipicu oleh posisi segaris dari matahari, bulan, dan bumi. Pada momentum ini, posisi bulan bulan yang teramati lebih kecil dari rupa matahari. Puncaknya, bagian tengah matahari gelap dan sisi luarnya terang hingga seperti cincin.
“Agar momentum terbaik ini tidak terlewatkan, wisatawan harus berada di destinasi yang dilewatinya lebih awal. Sebab, momentum Gerhana Matahari Cincin ini cukup langka. Harus menunggu menurut periode waktu tertentu. Jadi, kami tunggu semuanya di Kepri. Dijamin libur Natal dan Tahun Baru 2020 menjadi lebih berkesan,” terang Buralimar.
Untuk menikmati Gerhana Matahari Cincin, wisatawan harus menunggu sekitar 12 tahun lagi, atau diperkirakan pada 21 Mei 2031.
“Gerhana Matahari Cincin jadi penyempurna momen libur Natal dan Tahun Baru 2020 di Indonesia. Ada banyak destinasi yang bisa dipilih wisatawan untuk menikmati fenomena ini, salah satunya Kepri. Wisatawan Singapura dan Malaysia bisa berkunjung ke sana. Sebab, secara geografis lebih dekat,” terang Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenparekraf Dessy Ruhati.
Dessy menambahkan, ada banyak value yang didapatkan wisatawan bila menikmati fenomena Gerhana Matahari Cincin di Indonesia.
“Spot terbaik untuk menikmati fenomena Gerhana Matahari Cincin berada di Indonesia. Selain kejadian unik ini, wisatawan bisa menikmati budaya dan alam dari tiap destinasinya. Karakternya sangat khas dan berbeda satu dengan lainnya. Dari situ, tentu ada banyak experience yang bisa didapat wisatawan,” lanjut Dessy lagi.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf Rizki Handayani Gerhana Matahari Cincin adalah momentum yang paling dinantikan.
“Sebab butuh waktu lama untuk bisa menikmatinya kembali. Dengan beragam daya tarik dari tiap destinasinya, kami optimistis fenomena ini akan mengoptimalkan pergerakan arus wisatawan. Jumlahnya tentu akan lebih maksimal dibandingkan tahun sebelumnya,” tutup Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf Rizki Handayani.(***)