KALIMANTAN SELATAN – Salah satu program peningkatan produktivitas pertanian adalah melalui alat mesin pertanian (alsintan). Oleh karenanya, Kementerian Pertanian (Kementan) terus merealisasikan penggunaan alsintan bagi petani, salah satunya sebagaimana direalisasikan untuk petani di Kalimantan Selatan (Kalsel). Dengan menggunakan alsintan, budidaya pertanian di Kalsel semakin berkembang pesat.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menuturkan, sejak awal memang alsintan ini diarahkan untuk peningkatan produksi pangan dan kesejahteraan petani. Dikatakannya, alsintan akan bermanfaat untuk mempercepat proses pengolahan tanah, masa tanam dan masa panen. Tentu ini akan memacu produktivitas dan kesejahteraan petani.
“Pengembangan alsintan diharapkan seimbang dengan tenaga kerja manusia, sehingga pengembangan pertanian tetap memberdayakan petani dengan teknologi pertanian yang maju, mandiri dan modern,” tegas Mentan SYL.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menuturkan, dengan alsintan, mengolah sawah yang tadinya membutuhkan waktu 5-6 jam untuk luas lahan satu hektar, kini hanya hitungan jam saja. Dikatakan Ali, Kementan juga terus memodernisasi alat-alat pertanian, agar pertanian kita sejalan dengsn tujuan pembangunan pertanian nasional yakni menyediakan pangan untuk seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor.
“Alsintan dapat membantu petani menghemat waktu, tenaga, dan biaya produksi pertanian. Salah satunya, lanjutnya, dibutuhkan pada saat masa musim tanam,” jelas Ali.
Selain itu, Ali menegaskan dengan alsintan petani semakin beradaptasi dengan era 4.0 yang ditandai dengan penggunaan teknologi dan mekanisasi pertanian. “Kami terus mendorong agar petani kita dapat beradaptasi dan memanfaatkan teknologi untuk pengembangan budidaya pertanian mereka,” katanya.
Direktur Alsintan Ditjen PSP Kementan, Andi Nur Alamsyah menambahkan, alsintan yang dikelola dengan baik akan memberikan pemasukan lebih kepada petani yang tergabung dalam kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan). Selain itu pengelolaan alsintan juga didorong melalui UPJA sehingga pemanfaatannya lbh efektif dan optimal.
“Dengan begitu, petani akan mendapatkan nilai tambah dari hasil usaha penyewaan alsintan ini,” katanya. Dia berharap para petani dapat memaksimalkan pemanfaatan bantuan alsintan yang diberikan.(*)