SURABAYA – Di sela kegiatan reses di Jawa Timur, Rabu (20/4/2022), Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, bersilaturahmi dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Jawa Timur.
Hadir dalam kesempatan itu Junaidi Abdillah (Wakil Ketua), Benediktus Kanggur (Wakil Ketua Bidang Sospol), Imam Syafi’i (Wakabid Kesehatan), I. Yoshua (Wakabid Infokom).
Benediktus Kanggur menyampaikan, situasi kebangsaan saat ini sangat tidak produktif. Padahal seharusnya bangsa ini perlu arah yang tegas dan konsisten dalam recovery pasca Covid-19.
“Terimakasih ke Pak Ketua DPD RI yang getol menyuarakan dan mengkritisi pemerintah. Karena harus ada yang berani mengoreksi kebijakan-kebijakan yang sekarang ini banyak menyusahkan rakyat,” katanya.
“Selanjutnya kami ingin restu dan dukungan supaya KNPI Jatim bisa mendorong agenda-agenda kebangsaan yang baik,” imbuhnya.
Dijelaskan Junaidi Abdillah, KNPI Jatim tidak terjebak konflik kepengurusan yang masih belum bersatu. KNPI Jatim pada intinya solid dan ingin terus bergerak.
“Kami KNPI Jatim siap bergerak bersama dengan DPD RI untuk membumikan kepentingan makro yang bermanfaat bagi bangsa. Tidak mungkin kepentingan makro dan agenda nasional dari Pak Ketua tidak direspon bareng-bareng oleh kami-kami ini,” papar dia.
Kepada KNPI Jatim, LaNyalla berpesan agar anak muda jangan mau dipecah belah. Harus tetap bersatu dan bergerak secara konstruktif membela kepentingan rakyat.
“Anak muda juga jangan mau dibungkam. Sebagai anak muda harus berani tegakkan kebenaran. Prinsip saya, kalau berani jangan takut takut, kalau takut jangan berani berani. Nah kalau merasa diri kita benar kenapa harus takut. Takut itu pada Allah,” papar LaNyalla.
LaNyalla menegaskan dirinya banyak mengkritisi pemerintah bukan dalam posisi sebagai oposisi. Tetap dirinya bertindak sebagai negarawan.
“Dalam melihat berbagai persoalan bangsa, seorang negarawan itu adil sejak dalam pikiran. Semua dilihat dengan jernih, terutama mendengarkan aspirasi rakyat,” tegasnya.
“Dalam kondisi negara seperti sekarang ini, rakyat harus dibangkitkan semangatnya. Hak-hak rakyat harus dibela, supaya rakyat tidak lagi apatis,” sambungnya.
Senator asal Jawa Timur itu menegaskan, pemuda bukan hanya sebagai penerus bangsa, tetapi harus juga sebagai pelurus bangsa.
“Kenapa saya bilang begitu? Karena arah perjalanan bangsa ini sudah banyak yang dibelokkan. Anak muda yang harus meletakkan kembali dasar negara ini supaya lurus,” katanya.
LaNyalla mencontohkan sumber daya alam. Air, bumi dan isinya dikuasai negara untuk kemakmuran rakyat. Tetapi yang terjadi sekarang, sudah banyak dikuasai asing.
“Makanya kita harus bangkit, meluruskan arah perjalanan bangsa ini. Kembalikan ke UUD 45 yang asli, sesuai cita-cita para pendiri bangsa,” ujar dia.(*)