Kemenparekraf Galang Sinergitas Pengembangan Destinasi Wisata di Kab.Sarmi Papua

oleh -6,257 views

Jakarta, Selasa 19 April 2022. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf melalui Direktorat Pengembangan Destinasi II (PD II) menggalang sinergitas percepatan pengembangan destinasi wisata bersama Komisi II DPRD Kab. Sarmi Papua di kantor Direktorat PD II di Jakarta. Rombongan DPRD Kab Sarmi diantaranya Ketua Komisi II DPRD Kab. Sarmi,Jumbriati; Wakil Ketua I Komisi II DPRD Kab. Sarmi, Mustafa A. Muzakar dan staf sekretariat Komisi II DPRD Kab. Sarmi diterima secara terbuka oleh Direktur PD II Wawan Gunawan didampingi Yose Rizal Subkoor area IV B.

Dalam pertemuan tersebut Ketua dan Wakil Ketua komisi II DPRD Kab. Sarmi memaparkan terkait potensi 3A (Atraksi, dan Aksesibilitas) pariwisata di Kab.Sarmi Papua. Secara geografis, Kabupaten Sarmi yang berada di pinggir pantai sangat berpotensi untuk bisa dikembangkan. Selain itu, Kab. Sarmi terkenal sebagai Kota ombak, dengan musim ombak dan keindahan ombaknya yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pariwisata.

Sarmi sebenarnya lebih sesuai ditulis dengan huruf besar, SARMI, yang merupakan singkatan dari nama suku-suku besar, yakni Sobey, Armati, Rumbuai, Manirem, dan Isirawa. Keberadaan mereka telah lama menjadi perhatian antropolog Belanda, Van Kouhen Houven, yang kemudian memberikan nama Sarmi.

Untuk dapat melihat keindahan pesona wisata Sarmi, wisatawan dapat menempuh perjalanan baik udara, darat dan laut. Jalur udara dapat ditempuh melalui Bandara di Kota Jayapura meggunakan maskapai Susi Air yang tersedia 2 kali dalam Seminggu dengan kapasitas 12-16 penumpang dan waktu tempuh sekitar 45 menit. Jalur darat dapat ditempuh melalui jalan lintas Provinsi Jayapura-Sarmi dengan waktu tempuh sekitar 8 jam perjalanan, dan jalur laut melalui pelabuhan di kota Jayapura.

Melihat dari potensi dan daya tarik wisatanya, maka perlu adanya komitmen dari Kepala daerah, Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Derah dan seluruh SKPD untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam pengembangan sektor parekraf.
“Kabupaten Sarmi mengharapkan perhatian dari Pemerintah Pusat karena memiliki banyak wisata potensial berupa potensi dan daya tarik wisata sejarah maupun alam, baik di darat maupun laut.” Ungkap Mustafa.

Direktur Pengembangan Destinasi II, Wawan Gunawan menyampaikan apresiasi kepada DPRD Kab Sarmi Papua yang telah menyampaikan pemaparannya. Kita lihat komitmen, Presiden RI-Joko Widodo menyatakan bahwa pariwisata ditetapkan sebagai leading sector. Sejalan dengan arah pandang Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno, Kemenparekraf mengusung platfom Inovasi, Adaptasi dan Kolaborasi dengan spirit geber, gercep dan gaspol artinya gerak bersama, gerak cepat dan gali semua potensi jadi lapangan pekerjaan. Hal ini menjadi suatu daya kekuatan sehingga Kemenparekraf sendiri siap mendampingi daerah-daerah yang berpotensi dalam sektor pariwisata agar dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi daerah baik dari segi kontribusi maupun daya saing melalui sektor parekraf.

Langkah-langkah percepatan pengembangan potensi dan daya tarik wisata di Kab.Sarmi disampaikan mulai dari payung hukum, inpres no. 9 thn 2020 terkait percepatan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat Papua dan Papua Barat. Kemenparekraf memberikan dukungan kepada Pemerintah Provinsi papua dan Pemerintah Provinsi Papua Barat dalam pembangunan kepariwisataan sejalan dengan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS), yaitu dengan mengembangkan destinasi pariwisata unggulan khas papua meliputi wisata alam, wisata budaya dan wisata buatan.

“Perlu adanya komitmen dan wujud KolaborAksi dari Bupati, Dinas Pariwisata dan instansi terkait lainnya dalam upaya percepatan pengembangan destinasi wisata di Kab.Sarmi yang diharapkan akan dapat menjadikan daya tarik wisata yang berkualitas, terintegritas dan berkelanjutan serta berharap dapat menjaring wisatawan untuk datang ke Sarmi” Urai Wawan.

Dalam upaya percepatan pengembangan destinasi wisata di Kab. Sarmi Papua ini dapat mengacu pada Strategi dalam peningkatan kompetensi SDM dengan mengadakan pelatihan serta Bimbingan Teknis yang inovatif, Adaptasi kebiasaan baru di era-new normal ini dengan mengedepankan CHSE (Cleanliness, Heathiness, Safety, Environment) mengadakan rangkaian event dengan melibatkan masyarakat Sarmi dalam upaya meningkatkan ekonomi masyarakat setempat dengan dapat membuka lapangan pekerjaan.

Memperkenalkan produk ekonomi kreatif untuk penguatan value chain UMKM di destinasi, Inovasi dengan mewujudkan kreativitas masyarakat Sarmi dengan adanya peralihan dan pemanfaatan teknologi guna untuk bertahan di era-New Normal ini.

“Diimbangi dengan gerak bersama, gerak cepat, dan gali semua potensi. Jadi inovasi, adapatasi dan kolabrasi diwujudkan dalam menata potensi dan daya tarik wisata naik wisata alam, wisata budaya maupun wisata buatan dengan berbasis kearifan lokal yang ada di Kab.Sarmi Papua” ungkap Wawan.

Lebih lanjut bahwa destinasi wisata yang baik ditandai dengan kinerja yang terukur dan tertata serta berkualitas, berkelanjutan, dan terintegrasi dengan berbagai kawasan dan dapat memberikan dampak manfaat dan nilai tambah ekonomi kreatif untuk kesejahteraan masyarakat Kab Sarmi Papua, tutup Wawan.***

No More Posts Available.

No more pages to load.