Kementan: Warga Tangerang Raya Antusias dengan Digelarnya Pasar Murah di Makodim 0510/Tigaraksa

oleh -3,146 views

TANGERANG – Kementerian Pertanian (Kementan) berkolaborasi dengan Satgas Pangan Banten menggelar pasar pangan murah di Makodim 0510/Tigaraksa, Tangerang, Banten. Peserta Gelar Pangan Murah terdiri dari TTIC Kementan, TTIC Provinsi Banten, DPM/DPA, BULOG, PT Berdikari, P4S, IKAMAJA dan UMKM serta seluruh vendor yang berkesempatan bergabung.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, untuk memantau ketersediaan pangan perlu dilakukan pengawalan dan monitoring di masing-masing provinsi. Tim monitoring pun dibentuk agar pengawasan tersebut lebih maksimal.

“Tim Pengawalan dan Monitoring mempunyai tugas melakukan pengawalan, koordinasi dan monitoring terhadap kepastian ketersediaan dan harga bahan pokok, khususnya dalam menghadapi hari besar keagamaan nasional bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri 1443 H,” ujar Mentan SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menuturkan, pertanian pada masa pandemi memang membutuhkan perhatian yang lebih besar dari semua pemangku kebijakan, karena situasi yang dihadapi bukan hal yang biasa. “Sehingga dalam menyikapinya dibutuhkan perubahan paradigma dan pendekatan yang ‘extraordinary’,” kata Dedi.

Sektor pertanian, Dedi melanjutkan, terbukti dapat menjadi penyelamat bagi perekonomian nasional. Selama pandemi Covid-19, Dedi menyebut sektor pertanian terbukti memiliki ketahanan yang kuat dan tangguh. “Pertanian bahkan tetap dapat tumbuh positif di saat hampir seluruh sektor ekonomi mengalami penurunan,” tutur Dedi.

Sementara Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah menambahkan, kinerja sektor pertanian Indonesia yang terus mengalami kemajuan dan peningkatan produksi. Lebih dari itu, sektor pertanian juga dinilai mampu menjadi tulang punggung ekonomi nasional karena mampu menampung tenaga kerja baru, penyedia bahan pangan bergizi untuk peningkatan imunitas masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Dikatakannya, dalam rangka mengantisipasi ketersediaan dan lonjakan harga pangan menjelang dan pasca Hari Raya Idul Fitri 1443 H, Menteri Pertanian telah menetapkan SK 251 Tahun 2022 tentang PJ Pengawalan Ketersediaan Pangan tingkat NasionalĀ  dan Provinsi untuk melakukan pengawalan dan supervisi serta menugaskan seluruh jajaran aparatur Kementerian Pertanian untuk terjun langsung di lapangan membangun kolaborasi dan memastikan bahwa bahan pangan pokok tersedia di seluruh pelosok Tanah Air.

Kementan, dalam hal ini PJ Pangan Provinsi Banten bersama-sama denganĀ  Pemprov dan Pemkab lingkup Provinsi Banten secara intensif telah melakukan pengawalan dan supervisi ketersediaan dan harga bahan pangan pokok dengan menerjunkan tim, baik dalam bentuk kunjungan kerja maupun sidak untuk mengecek langsung ketersediaan bahan pangan di tingkat produsen, pedagang besar, pasar induk, pasar tradisional dan retail serta berkoordinasi dengan Bulog setempat.

“Sekaligus mengambil langkah-langkah sekiranya terdapat bahan pangan yang persediaannya dalam kondisi kurang aman,” tutur Siti. Menurut Siti, Gelar Pangan Murah ini diselenggarakan dalam rangka mendekatkan pangan kepada masyarakat utamanya di Tangerang Raya.

“Ini merupakan perwujudan bahwa pemerintah hadir untuk meningkatkan dan mempermudah akses masyarakat terhadap bahan pangan pokok yang berkualitas, aman dengan harga terjangkau menjelang dan pasca hari raya Idul Fitri 1443 H,” ujar Siti.

Siti menegaskan, berdasarkan pengecekan ketersediaan bahan pangan pokok di beberapa pasar di Tangerang Raya masih terpantau aman. “Fluktuasi harga tidak terlalu signifikan. Gelar pangan Murah membantu masyarakat memperoleh daging dengan harga murah serta kemudahan masyarakat mendapatkan minyak goreng. Begitu juga dengan 12 komoditas pangan pokok lainnya,” kata Siti.

Antusiasme Gelar Pangan Murah ini begitu diminati warga. Mereka rela antre dengan protokol kesehatan yang ketat. “Selisih harga gelar pangan murah kementan dengan pasar konvensional lumayan signifikan,” ujarnya.

Menurut Siti, Gelar Pangan Murah ini merupakan wujud sinergi Kementan dan TNI/Polri dalam pemulihan ekonomi nasional. “Dengan diadakannya Gelar Pangan Murah ini kami harap daya beli masyarakat meningkat, sehingga roda perekonomian terus berputar,” harap Siti.(*)

No More Posts Available.

No more pages to load.