JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong lahirnya petani-petani muda yang didukung penerapan teknologi pertanian yang siap menopang pertumbuhan sektor agrikultur modern. Salah satunya, dengan mengirimkan para petani muda magang ke Jepang.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, meminta pada para petani milenial untuk berinovasi dan berkreasi membangun bangsa melalui sektor pertanian dengan kelembagaan yang baik.
“Karena sektor pertanian menjadi tumpuan perekonomian bangsa saat ini. Pertanian adalah sektor yang mampu tumbuh di kala pandemi,” katanya.
Sedangkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, berharap petani milenial bisa menularkan semangat bertaninya ke seluruh tanah air.
“Kalau ini dilakukan, maka Indonesia akan menyalip Brazil dan Amerika sebagai negara maju di bidang pertanian. Itulah yang harus kita dorong bersama, bagaiman petani milenial itu memiliki semangat,” katanya.
“Karena itu, pemerintah berharap petani Milenial mampu mengimplementasikan keilmuan dan kemampuannya untuk kejayaan pertanian Indonesia,” tambah Dedi.
Pusat Pelatihan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian akan mengirimkan sebanyak 52 orang petani muda Program Magang Jepang pada Bulan April 2022 mendatang. Mereka akan ditempatkan pada 4 (empat) Accepting Organization di Jepang antara lain Japan Agriculture Exchange Council (JAEC) 17 orang, Niigata Agriculture Exchenge Council (NAEC) 5 orang, International Agricultural Exchange Council (IAEA) Gunma 27 orang dan Ibaraki Chuo Engei (ICE) sebanyak 3 orang.
Untuk memenuhi kekurangan kuota tahun 2022 sebanyak 20 orang, Pusat Pelatihan Pertanian menyelenggarakan Pertemuan Seleksi Calon Peserta Magang Jepang yang diselenggarakan di PPMKP Ciawi tanggal 10-12 Maret 2022.
Adapun 33 orang calon peserta lainnya merupakan calon peserta magang yg sudah diseleksi tahun 2019. Calon peserta yang terseleksi selanjutnya akan mengikuti Pelatihan Pemantapan selama 1 (satu) minggu sebelum diberangkatkan ke Jepang.
Acara tersebut dibuka oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Leli Nuryati.
“Magang membawa nama negara dan harus berniat untuk mempelajari dan memahami tentang pertanian di negara maju untuk diterapkan di Indonesia, agar dapat memotivasi kita untuk belajar sebanyak banyaknya selama di Jepang (learning by doing) bagaimana orang Jepang bisa maju dengan memanfaatkan teknologi mereka,” katanya.
Leli menambahkan, petani milenial menjadi tumpuan bangsa yang merupakan orang terpilih karena diberangkatkan ke Jepang.
“Jangan sia siakan kesempatan yang telah diberikan, fokus dengan niat dan tujuan. Dalam ikhtiar ada doa kita. Mudah-mudahan cita cita dapat terealisasi untuk belajar ke Jepang. Persiapkan mental dan fisik. Tetap mengikuti protokol kesehatan,” ujarnya.
Leli juga memberikan apresiasi kepada Tim Ikatan Alumni Magang Jepang yang yang setia mendampingi dan mentoring serta memberi semangat agar calon peserta dapat berhasil tidak lepas dari peran alumni Magang Jepang tersebut.