JAKARTA-Kunjungan Prabowo ke luar negeri mendapatkan apresiasi dari Anggota DPD RI Dapil Jakarta, Achmad Azran. Pria asli Betawi itu menilai rentetan kunjungan itu membuat bangga bangsa Indonesia apalagi dengan lantangnya pidato Prabowo di PBB, beberapa waktu lalu.
“Pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum PBB menjadi momentum langka sekaligus penting dalam perjalanan diplomasi Indonesia. Pidato ini menampilkan gaya kepemimpinan yang tegas, percaya diri, dan sangat menjunjung kebenaran,” ujar pria yang biasa disapa Bang Azran itu.
Lebih lanjut Bang Azran mengatakan, Prabowo mengusung diplomasi kebenaran. Berbicara apa adanya, berakar pada prinsip, dan disampaikan dengan keyakinan. Momentum ini menandai babak baru bahwa Indonesia, dengan segala keragamannya, bukan hanya peserta forum global, melainkan juga penentu arah percakapan dunia. “Disampaikan dengan lantang dan jelas. Saya bangga melihat beliau, pidato prabowo menjadi pemersatu dunia,” ujar Bang Azran, Senin (29/9).
Hasil kunjungan ke luar negeri Prabowo juga mendapatkan hasil yang ciamik. Bang Azran menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah merampungkan rangkaian kunjungan luar negeri yang telah berlangsung sejak 19 September 2025. Lawatan panjang Presiden ke luar negeri kali ini utamanya untuk menghadiri Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat. Dan dalam 6 hari ini Prabowo mengunjungi 4 negara.
Jepang menjadi negara pertama yang didatangi secara singkat oleh Presiden Prabowo dengan mengunjungi Paviliun Indonesia di Expo Osaka 2025. Berdasarkan laporan Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, dari ajang lima tahunan tersebut telah tercatat komitmen investasi sebesar USD23,8 miliar atau sekitar Rp380 triliun.
Kemudian di Amerika Serikat, Presiden Prabowo mendapat kehormatan untuk menyampaikan pidato pada urutan ketiga dalam Sidang Umum PBB, setelah Brasil dan Amerika Serikat. Pidato yang disampaikan Presiden Prabowo di hadapan 193 negara anggota PBB tersebut, menurut Bang Azran banyak mendapatkan apresiasi dan kekaguman dari para pemimpin dunia.
Selain itu, Presiden Prabowo juga bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino yang menegaskan dukungan terhadap pengembangan akademi sepak bola muda Indonesia.
Selanjutnya kunjungan singkat Presiden Prabowo di Kanada turut menghasilkan capaian strategis. Meski kunjungan Kepala Negara ke Kanada tidak bermalam, namun Kepala Negara diterima secara langsung oleh Gubernur Jenderal Mary Simon, serta bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Kanada, Mark Carney. Dalam kesempatan itu, Indonesia dan Kanada resmi menandatangani Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA). “Intinya banyak kesepakatan yang diraih dan investasi yang besar, ini sangat baik untuk bangsa kita ke depan,” jelas Bang Azran.
Sekadar informasi, dari Kanada, Presiden Prabowo kemudian menuju Belanda, momen kunjungan ini istimewa, karena tidak hanya diterima oleh Raja Willem-Alexander sebagai Kepala Negara Belanda, tetapi juga Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch, Belanda. Pertemuan resmi tersebut menandai penguatan hubungan bilateral kedua negara, termasuk kesepakatan Belanda mengembalikan sekitar 30 ribu benda dan artefak jawa bersejarah, serta fosil dan dokumen milik Indonesia.(*)