CIAWI – Kementerian Pertanian, melalui Badan penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus berupaya meningkatkan kualitas SDM dan Produktivitas pertanian.
Salah satu cara yang dilakukan Kementerian Pertanian adalah melalui Training Of Trainer (TOT) sistem pengelolaan Taxi Alsintan bagi widyaiswara, dosen, guru, dan penyuluh pertanian dengan penyelenggara Balai Pelatihan Pertanian Jambi.
Kegiatan ini diselenggarakan 23-25 Maret 2022, di komplek Karakter PPMKP Ciawi secara offline dan diikuti 60 peserta serta widyaiswara, dosen, guru, dan penyuluh pertanian dari seluruh Indonesia.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, masyarakat dunia masih terus berjuang bangkit dari Covid-19.
“Namun kita juga dihantam perubahan iklim yang menjadi tantangan tujuan pembangunan bagi insan pertanian. Sektor pertanian menunjukkan kinerja yang baik selama 2 tahun pandemi Covid-19,” katanya.
Menurutnya, pertumbuhan PDB pertanian triwulan II 2020 menunjukkan pertanian tumbuh 16,24 %, pada Februari 2022 Nilai tukar Pertanian 108,83%. Dan diikuti Nilai Ekspor Pertanian Meningkat 38,68 %
“Masyarakat dunia terus berjuang bangkit dari keterpurukan karena pandemi Covid-19, apalagi ada isu iklim. Untuk itu, seluruh stakeholder pertanian harus inovatif, kreatif, dan bekerja keras agar terus tumbuh. Bukan hanya tumbuh, efisiensi dan kualitas pertanian harus dipertahankan. Melalui TOT ini semua tekad dibulatkan,” ungkap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
“Salah satu inovasi yang kita dorong untuk meningkatkan mekanisasi pertanian adalah taxi alsintan. Taxi Alsintan harus didukung dan dikelola oleh setiap lahan yang ada. Melalui program ini, petani dapat memiliki alsintan sendiri pada waktunya dan didukung oleh kebijakan KUR,” katanya.
Menurutnya, TOT penting untuk menghadirkan mekanisasi pertanian budidaya pertanian pasca panen market place.
“Sehingga pertanian kita tidak kalah dari negara lain TOT ini dapat diakses oleh berbagai pihak oleh seluruh pihak pertanian, karenanya taxi alsintan bisa dipakai oleh siapa saja,” tambah Mentan SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengungkapkan tujuan kegiatan untuk memberikan pemahaman pada peserta tentang program taxi alsintan dengan dua aspek utama aspek mekanisasi, perawatan serta pemanfaatan KUR, khusus pertanian dan kur khusus alsintan.
“Melalui TOT ini diharapkan produktivitas dapat digenjot, meningkatkan efisiensi, kualitas untuk kebutuhan pangan salah satunya dengan smart farming pemanfaatan alat mesin pertanian untuk mempercepat produksi dan efisiensi. Pengelolaan alat mesin pertanian perlu secara khusus dan serius karena bisa menekan biaya produksi sebanyak 40% dan meningkatkan indeks penanaman. Alsintan yang kita gunakan harus diselamatkan dan dimanfaatkan secara bersamaan melalui program taxi alsintan sehingga umur pemakaiannya berkesinambungan,” kata Dedi.
Ia menjelaskan, BPPSDMP bekerjasama dengan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, telah membuat Aplikasi Pelaporan KUR Pertanian yang terintegrasi dengan database Simluhtan.
“Aplikasi ini untuk diisi oleh Penyuluh, Petani, Petani milenial/DPM-DPA, serta P4S yang telah mengakses dana KUR,” tambahnya.