ACEH – Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, meminta petani di Aceh untuk memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) agar hasil pertanian bisa lebih maksimal setiap tahun.
Hal itu disampaikan Mentan saat menghadiri kegiatan panen padi di area sawah tadah hujan seluas 1.000 hektare di Desa Blang Niro, Kecamatan Simpang Tiga, Aceh Besar, Jumat (4/3/2022).
“Pertanian harus berskala ekonomi dan semua bisa dihitung. Kita bisa hitung budidayanya, pascapanennya, dan tentu marketnya. Ini membuat Aceh akan lebih cepat maju di bidang pertanian,” katanya.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Ali Jamil meminta petani memanfaatkan KUR Pertanian untuk mengembangkan budidaya pertanian mereka. KUR Pertanian, Ali melanjutkan, dapat diakses untuk modal awal, pembelian pupuk subsidi hingga pengembangan budidaya pertanian dari hulu hingga hilir.
“Anggaran yang besar tersebut dapat digunakan masyarakat yang memiliki kemauan dan semangat tinggi untuk berkarya di dunia usaha tani,” tutur Ali.
Dikatakannya, pemanfaatan KUR dapat dilakukan untuk mendukung berbagai kegiatan pertanian. “Dari musim tanam, kemudian panen, pascapanen, bahkan hingga packaging,” jelasnya.
Menurutnya, KUR akan berguna untuk meningkatkan nilai jual produk-produk pertanian. “Kita mengupayakan agar petani tidak langsung menjual hasil panennya. Tetapi diolah lagi dan dikemas agar nilai jualnya tinggi. KUR bisa mendukung hal tersebut,” kata Ali.
Dikatakan Ali, dengan adanya KUR, petani tidak perlu mengkhawatirkan permodalan. Sebab, KUR membantu memenuhi hal itu. “Petani juga tidak perlu khawatir untuk mengembalikannya. Karena, KUR bisa dikembalikan dengan cara dicicil atau saat panen,” tutur Ali.
Ali optimistis, melalui pemanfaatan KUR secara optimal, aktivitas petani akan berjalan dengan maksimal.(*)