TIMUR TENGAH UTARA – Hari kedua Festival Wonderful Indonesia di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Wini, Minggu (25/8), diserbu lebih banyak pengunjung. Selain sejumlah wisatawan crossborder asal Timor Leste, hadir juga para wisatawan asal China.
Wisatawan asal China yang hadir di Festival Wonderful Indonesia, sempat melihat-lihat sejumlah barang yang terpajang di sejumlah booth. Seperti kain khas NTT. Mereka juga membeli sejumlah makanan ringan. Namun yang menarik perhatian adalah saat mereka mengunjungi booth kuliner.
Yang dikunjungi adalah booth kuliner tradisional Tanah Timor milik Tania Meko. Mereka membeli sekaligus mencicipi dua kuliner yang ada di booth itu. Yaitu RW dan Laku Tobe. Pemilik booth, Tania Meko, tidak bisa menutupi rasa gembira saat boothnya disambangi wisman China.
“Senang, karena mereka mampir dan membeli dagangan kita,” tutur wanita yang berasal dari Wini, Timur Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.
Menurutnya, ada dua makanan yang menarik perhatian para wisatawan asal China. Pertama RW kedua Laku Tobe. Para wisatawan itu bahkan membuka dan langsung mencicipi dua makanan tradisional itu.
“Mereka tadi beli RW dan Laku Tobe. RW langsung mereka makan. Mereka coba. Dan ada yang dibawa pulang juga. RW dan Laku Tobe adalah makanan dari sini. Makanan khas dari Tanah Timor,” tutur Tania memberikan penjelasan.
RW sendiri adalah kuliner berbahan daging. Ia disajikan dengan cara dikukus. Namun dilumuri bumbu terlebih dahulu. Menurut Tania, bumbu RW seperti bumbu rica di Sulawesi. Dengan rasa yang sedikit pedas.
Sedangkan Laku Tobe adalah makanan berbahan dasar ubi kayu atau singkong. Ubi kayu itu kemudian dikeringkan. Lalu, dicampur dengan santan dan gula merah. Bahan yang sudah diaduk, dikukus hingga matang.
Suasana semakin seru saat dua komunitas motor asal Timor Tengah Utara hadir. Dua komunitas itu adalah Big Boss dan KKRC (Kuan Kefa Riders Club). Mereka juga diajak bermain games. Serta bergoyang bersama.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani memberikan apresiasi buat pelaksanaan Festival Wonderful Indonesia di Wini.
“Yang kita harapkan, event ini memang berdampak buat masyarakat. Karena itu bisa menjadi indikasi suksesnya acara. Selain tentunya meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan maacanegara ke Indonesia melalui pintu-pintu perbatasan yang kita miliki,” tutur Rizki, diamini Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani.
Menteri Pariwisat Arief Yahya memperkuat ucapan bawahannya. Menurutnya, event-event yang digelar Kementerian Pariwisata adalah momen yang baik untuk memaksimal potensi lokal.
“Setiap daerah pasti memiliki ciri khas. Baik dari budaya, nature, atau kuliner. Kita berikan mereka wadah untuk memperkenalkan itu semua. Untuk perbatasan, kita gelar Festival Crossborder, dan yang saat ini sedang kita gelar Festival Wonderful Indonesia. Goal yang kita harapkan adalah meningkatnya kunjungan wisman crossborder. Namun, kita juga berharap impact-nya.bisa dirasakan masyarakat sekitar perbatasan,” papar menteri lulusan Telematika di University of Surrey itu.