MAGELANG – Pemerintah kebut pengembangan destinasi super prioritas. Tak hanya Danau Toba dan Mandalika yang akan dijadikan destinasi wisata kelas dunia. Joglosemar (Jogja, Solo, dan Semarang) yang tersentral di Borobudur juga ditargetkan tuntas pengembangannya pada 2020.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memastikan, pengembangan kawasan pariwisata Joglosemar terintegrasi dengan baik dalam Integrated Tourism Master Plan (ITMP). Caranya, Ketua Tim ITMP diminta memperkuat koordinasi dengan stakeholder di kawasan Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Juga Pemerintah Pusat dalam pengembangan kawasan pariwisata di Joglosemar.
“Rekan-rekan dari Dinas Pariwisata, baik DIY dan Jateng harus memberi usulan ke ITMP tersebut, sehingga seluruh kebutuhan yang ada di ITMP bisa diakomodasi. Seperti infrastruktur, utilitas dasar, ada destinasi atraksi, ada akomodasi atau semacam badan otoritas terintegrasi,” kata Menpar Arief Yahya, saat melakukan rapat koordinasi di Manohara Resort Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (28/8).
Menpar Arief Yahya mengatakan, penetapan sebagai destinasi super prioritas Joglosemar diikuti dengan pengucuran anggaran khusus bagi pengembangan wilayah tersebut. Besarnya anggaran untuk pembenahan infrastruktur dan utilitas dasar Joglosemar itu Rp2,1 triliun. Anggaran ini naik sebesar tujuh kali lipat dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 300 miliar.
“Tahun lalu anggaran PUPR untuk infrastruktur pariwisata sebesar Rp 300 miliar. Sekarang dinaikan jadi tujuh kali lipat dan itu harus dimanfaatkan betul untuk rekan-rekan daerah,” kata Menpar Arief Yahya.
Menpar Arief Yahya juga menuturkan, dengan anggaran tersebut pihaknya meminta para kepala daerah di kawasan Joglosemar segera berkoordinasi. Khususnya memetakan dan membenahi infrastruktur dan utilitas dasar pendukung pariwisata daerahnya masing masing.
“Nanti wali kota, bupati di kawasan Joglosemar bisa berkoordinasi soal infrastruktur apa yang dibutuhkan dengan Badan Otorita Borobudur,” ujar Menpar Arief Yahya.
Tujuannya semua infrastruktur dan utilitas dasar. Seperti jalan, bandara, dermaga air, dan listrik di Joglosemar harus tuntas selambat-lambatnya 2020.
“Jadi tahun depan infrastruktur dan utilitas dasar Joglosemar harus selesai, termasuk Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA) sudah rampung,” cetus Menpar Arief Yahya.
Sebelumnya Menpar Arief menjelaskan, problem utama di Yogyakarta adalah permintaan dari penumpang yang besar mencapai 8,4 juta per tahun. Sedangkan kapasitas bandara tergolong kecil hanya dapat menampung 1,8 juta penumpang.
“Sementara load factornya 8,4 juta penumpang, sehingga kalau bandara sudah 100 persen saya optimistis akan tercapai 2 juta wisman,” pungkas Menpar Arief.