KAHYANGAN.NET– Kiprah Kementerian Pariwisata benar-benar bikin bangga. Bagaimana tidak, sejumlah penghargaan internasional berhasil disabet. Terbaru, Kemenpar meraih penghargaan kategori BEST National Tourism Organization (NTO) di ajang TTG Travel Awards 2018.
Penghargaan ini akan diserahkan pada Awards Ceremony & Gala Dinner 29th Annual TTG Travel di Centara Grand & Bangkok Convention Centre, Thailand, Kamis (20/9).
Travel Trade Gazette (TTG) adalah tabloid khusus pariwisata. Media ini selalu eksis di setiap travel mart di seluruh dunia. Sebagai media, TTG tergolong sudah berusia senior. Karena, sudah berdiri pada 1953.
Menurut Plt Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, Ni Wayan Giri Adnyani, dengan penghargaan dari TTG, daya saing pariwisata Indonesia akan meningkat secara signifikan. Nama Indonesia juga akan semakin diperhitung di kancah pariwisata dunia.
“Puji syukur, ini prestasi yang luar biasa. Kami semakin confidence, makin kredibel. Penghargaan ini adalah sebuah kerja keras seluruh stakeholder yang terlibat,” ujar Ni Wayan Giri, diamini oleh Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata Masruroh, Sabtu (15/9).
Ada alasan mengapa award dari TTG sangat bergengsi. Pertama, hanya 5 negara yang menerima penghargaan ini dalam 9 tahun terakhir. Yang kedua, sistem penilaiannya bukan berdasarkan editor. Tetapi, voting dari pembaca.
“Sebelumnya, tidak ada Menteri Pariwisata Indonesia yang berhasil membuat pembaca peserta voting percaya dan memilih Indonesia. Artinya semua melihat hasil kerja nyata Menteri Pariwisata yang telah mendongkrak pariwisata Indonesia,” ungkapnya.
Peningkatan signifikan sektor pariwisata memang kini makin terlihat. Pengakuannya pun selalu datang dari dunia internasional. Media ternama asal Inggris The Telegraph, bahkan telah menetapkan Indonesia sebagai “Top-20 Fastest Growing Tourism Industry in the World”. Karena, kunjungan Wisman ke Indonesia tumbuh 22%, 3 kali lipat dibanding rata-rata pertumbuhan dunia (6%), dan regional Asia Tenggara (7%).
“Di tahun 2018, Indonesia mengalami kenaikan peringkat, menempati posisi kedua dalam Global Moslem Travel Index. 2015 (ranking 6), 2016 (ranking 4), 2017 (ranking 3),” paparnya.
Revolusi sektor pariwisata memang telah dilakukan Kementerian Pariwisata. Pencapaian 14 juta pergerakan wisatawan asing di tahun 2017 menjadi pembuktiannya. Seluruh sektor pariwisata Indonesia ikut dipoles. Pemasaran dan Promosi, pengembangan destinasi wisata serta pengembang Sumber daya manusia menjadi fokus utamanya.
“Strategi pemasaran dan promosi, pengembangan tujuan prioritas, dan pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata menjadi targetnya. Termasuk juga pengembangan 3A, yaitu Aksesibilitas, Amenitas dan Atraksi menjadi poros yang kita kembangkan,” ujar Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata Iyung Masruroh
Bagi Menteri Pariwisata Arief Yahya, penghargaan tersebut membuktikan brand Wonderful Indonesia luar biasa. Menurutnya, bila semua direncanakan, maka kita bisa memastikan kemenangan.
“Kemenangan itu direncanakan. Pertama, kenali dunia, kenali dirimu, maka kamu akan memenangkan peperangan. Kedua, kenali musuhmu, kenali dirimu, maka kamu akan memenangkan peperangan. Ketiga, kenali pelangganmu, kenali dirimu, maka kamu akan memenangkan peperangan. Sama seperti Sun Tzu,” ungkap Menteri Arief Yahya.
Yang lebih terpenting lagi award ini menandakan Wonderful Indonesia semakin diperhitungkan serta meningkatkan kepercayaan diri.
“Award ini memiliki tiga makna, yang sering saya sebut sebagai 3C. Yakni menaikkan confidence sebagai bangsa, mengangkat credibility sebagai negara dan berfungsi sebagai calibration untuk memotret seberapa hebat Wonderful Indonesia itu,” pungkas Menteri asal Banyuwangi tersebut. (*)