Gerakan Pakai Masker Awali Aktivasi Pariwisata di Berau

oleh -6,057 views

KAHYANGAN.NET//BERAU – Program Gerakan Pakai Masker (GPM) menjadi pionir protokol kesehatan di Berau, Kalimantan Timur. Bersinergi dengan program BISA (Bersih, Indah, Sehat, dan Aman), gerakan GPM sudah dilaunching Selasa (25/8). Lokasinya berada di Labuan Cermin, Biduk-Biduk, Berau, Kalimantan Timur. Event ini juga jadi tanda aktivasi kembali destinasi wisata di sana usai vakum akibat pandemi Covid-19.

GPM melakukan sosialisasi dalam membantu mewujudkan masyarakat Indonesia yang memiliki kesadaran tinggi memakai masker secara benar sebagai kebiasaan dan perilaku sehari-hari. Gerakan kampanye publik ini mengubah perilaku masyarakat untuk memakai masker. Salah satu tolok ukur keberhasilannya adalah adanya perubahan perilaku masyarakat yang merasa sangat malu jika keluar rumah tanpa pakai masker.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf/Baparekraf. Sebab, GPM dan program BISA juga diluncurkan di Berau. Kami optimistis, pariwisata Berau secara menyeluruh akan bangkit. Covid-19 juga akan terus terkendali, apalagi protokol kesehatan dijalankan sangat ketat di sini,” ungkap Wakil Bupati Berau Agus Tantomo, Selasa (25/8).

Mengedukasi masyarakat untuk memakai masker dengan cara yang benar. Terbukti dengan pemakaian yang benar, akan menurunkan risiko tertular dan menularkan virus Covid-19 hingga 75%. Karena itu lah GPM berkomitmen mengedukasi masyarakat untuk memakai masker dengan cara yang benar. Inisiasinya sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, jurnalis senior, tokoh perempuan dan para profesional. Diantaranya Sigit Pramono , K.H. Mustofa Bisri, Goenawan Mohamad, Adi Harsono, Agus Martowardojo, Peter Gontha, Ustaz Yusuf Mansur, Romo Mudji Sutrisno, dan lainnya.

Gerakan Pakai Masker dipilih menjadi salah satu program karena memakai masker adalah sebuah upaya minimal yang harus dilakukan masyarakat untuk mencegah penularan virus COVID-19. Khususnya menyongsong masa pelonggaran PSBB, maupun ketika memasuki masa adaptasi kebiasaan baru. Agus menambahkan GPM murni diinisiasi oleh masyarakat yang peduli terhadap destinasi wisatanya.

“GPM adalah murni sebuah gerakan dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat yang terkena dampak krisis akibat pandemi COVID-19. Gerakan ini terbuka untuk siapapun dengan latar belakang apapun, independen, dan tidak berafiliasi dengan pihak manapun,” lanjut Agus.

Launching GPM diikuti oleh 100 orang peserta. Mereka datang dari berbagai latar belakang, mulai pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif hingga masyarakat umum. Selain Wakil Bupati Berau Agus Tantomo, hadir Sekretaris Deputi Bidang Kebijakan Bidang Strategis Haryanto. Ada juga Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian.

“Gerakan Pakai Masker ini adalah yang pertama dilakukan di sini. Semoga dengan adanya gerakan ini semakin menguatkan kesadaran bersama akan ancaman Covid-19. Dengan program BISA, kini destinasi Berau dijamin semakin aman dikunjungi,” tegas Sekretaris Disbudpar Berau Abdul Majid.

Digulirkan masif, program ini mengajak publik untuk selalu mencuci tangan dengan sabung, jaga jarak, dan tentunya penggunaan masker. Dipantik dari program ini, masyarakat di sekitar kawasan destinasi di Berau juga akan menyediakan fasilitas cuci tangan. Sekretaris Deputi Bidang Kebijakan Bidang Strategis Haryanto menerangkan, publik Berau menyambut antusias digulirkannya program BISA.

“Kebersihan, keindahan, kesehatan, dan keamanan harus diutamakan pada seluruh destinasi wisata di Berau. Mata rantai Covid-19 harus putus di sini. Dengan begitu, aktivitas pariwisata bisa normal kembali. Kepercayaan wisatawan tentu akan naik. Hal ini tentu akan memberikan impact yang positif,” terangnya.

Sama seperti destinasi lainnya, aktivitas pariwisata di Berau terpaksa vakum karena terdampak Covid-19. Destinasi populer seperti, Pulau Derawan, Maratua, dan lainnya sepi wisatawan. Imbasnya, pelaku pariwisata dan industri kreatif banyak yang kehilangan income termasuk masyarakat umum. Namun, kini harapan mendapatkan akses ekonomi kembali terbuka seiring diaktivasikannya lagi pariwisata.

Pariwisata Berau mulai diaktivasi kembali. Hanya saja, slot kunjungan wisatawan sepenuhnya diberikan bagi pasar domestik. Wisman belum diijinkan berkunjung ke destinasi wisata Berau. Sebagai gambaran, salah satu destinasi yang diaktivasi kembali adalah Pulau Sangalaki pada Senin (10/8). Menyambut lagi arus wisatawan New Normal, destinasi ini sudah dibersihkan dan dilakukan pelepasan 1.500 tukik.

“Masa transisi New Normal tentu jadi momentum yang positif. Harapan mendapatkan kembali akses ekonomi sangat terbuka. Kami merekomendasikan Berau sebagai destinasi yang wajib dikunjungi untuk melepas penat di masa transisi New Normal. Destinasi di sana tetap eksotis untuk dieksplorasi,” katanya.

Setelah Berau, program BISA melalui Gerakan Pakai Masker akan menyasar beberapa destinasi lainnya. Pada 5-6 September 2020, progam tersebut akan digulirkan pada 3 destinasi di Jawa Timur. Sebut saja, spot Banyuwangi, Malang, dan Probolinggo. Selang sepekan berikutnya, program tersebut dilaunching di destinasi wisata Bali pada Sabtu (12/9).

“Kami terus memperkuat posisi tawar destinasi wisata. Trauma Covid-19 harus dipulihkan lagi, meski kita tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat,” tutupnya.(***)

No More Posts Available.

No more pages to load.