GORONTALO – Pulau Sulawesi dikenal dengan kekayaan alam dan budayanya. Kekayaan budaya Pulau Sulawesi akan mewarnai Karnaval Karawo 2019, 6 Oktober nanti. Kegiatan ini dijamin seru. Sebab, jika tidak ada aral melintang Menteri Pariwisata Arief Yahya akan hadir.
Persiapan akhir Karnaval Karawo 2019 dipantau langsung Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata.
“Hari ini kita pantau langsung semua persiapan. Dari panggung, kemudian peserta, juga atraksi yang akan ditampilkan. Peserta karnaval dan atraksi yang akan ditampilkan sudah siap. Mereka juga telah mnggelar gladi. Hanya tinggal memaksimalkan persiapan panggung,” papar Ricky, Jumat (4/10).
Ricky mengatakan, event kali ini akan diikuti peserta dari berbagai daerah di Sulawesi. Hal ini sesuai dengan tema yang diangkat, Wonderful Celebes.
“Event ini akan mengangkat budaya dari sejumlah daerah di Sulawesi. Selain Gorontalo, ada kebudayaan dari Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat. Juga Sulawesi Utara. Termasuk Tari Kabasaran yang sudah sangat dikenal di Sulawesi,” tutur Ricky lagi.
Sementara Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuty, memastikan Karnaval Karawo 2019 tetap identik dengan nuansa khas Gorontalo. Motif dengan corak Karawo akan tetap mendominasi acara.
“Karawo adalah kain khas Gorontalo hasil kerajinan tangan. Karawo sendiri berasal dari Bahasa Gorontalo yang artinya sulaman dengan tangan. Event ini menjadi salah satu ajang untuk mempopulerkan Karawo. Dan sudah menjadi kegiatan tahunan,” tutur Esthy.
Kegiatan ini pertama kali digelar pada 17 – 18 Desember 2011. Karnaval Karawo biasanya dimeriahkan dengan pameran kerajinan karawo, parade dan peragaan busana karawo yang diikuti pemerintah daerah, perbankan dan pelaku usaha.
Acara ini juga melibatkan ratusan hingga ribuan orang baik dari kalangan pelajar, pemerintah setempat dan masyarakat umum.
“Gorontalo Karnaval Karawo 2019 masuk dalam Calendar of Event Nasional. Kita berharap event ini akan terus eksis. Dan meningkatkan daya tariknya agar wisatawan yang berkunjung ke Gorontalo semakin banyak,” tutur Esthy.
Sedangkan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani, berharap Gorontalo bisa memaksimalkan potensi wisata yang dimilikinya.
“Potensi Gorontalo luar biasa. Dari atraksi, ada dua event yang masuk Calendar of Event Kemenpar selain Karnaval Karawo, event lainnya adalah Festival Danau Limboto. Gorontalo juga memiliki amenitas yang bagus. Serta akses yang oke. Jadi pariwisata harus terus dimaksimalkan,” tutur wanita yang akrab disapa Kiki itu.
Menteri Pariwisata juga setuju. Ia berharap Gorontalo menjadikan pariwisata sebagai ujung tombak. Karena banyak manfaat yang bisa didapat.
“Pariwisata itu adalah cara paling mudah dan murah untuk meningkatkan devisa buat negara dan PAD untuk daerah. Banyak daerah yang sudah merasakan keuntungan dari pariwisata. Jadi sayang sekali jika Gorontalo tidak memanfaatkan sektor ini,” tuturnya.
Arief Yahya menambahkan, apalagi pariwisata sudah menjadi core economy. Jadi leading sector di Indonesia.(****)