DENPASAR – Senyum hangat eksotis selalu ditawarkan trilogi destinasi Bali. Komposisinya Tabanan-Jembrana-Buleleng. Trilogi destinasi tersebut sangat siap dieksplorasi wisatawan New Normal. Sebab, Cleanlinnes, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE) diterapkan masif di sana. Ideal sebagai spot libur Tahun Baru 2021. Dan, sekaranglah saatnya katakan ‘We Love Bali’ karena semua harmoni ada di sana.
Apresiasi harus diberikan kepada Kemenparekraf/Baparekraf yang menggulirkan program We Love Bali, 5-9 November 2020. Kemasannya melalui Familiarization Trip (Famtrip). Pesertanya 25 media. Menaikan tone pariwisata Pulau Dewata, program tersebut melibatkan 409 pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Membuka padat karya bagi 8.421 tenaga kerja, termasuk masyarakat umum hingga 4.800 jiwa. Dari komposisi tetsebut, mereka terbagi dalam 10 program dan masing-masing tim ada 30 orang. Dominasinya milenial.
“Kami ucapkan terima kash kepada Kemenparekraf/Baparekraf karena potensi Bali dieksplorasi. Lebih khusus eksotisnya poros destinasi Tabanan-Jembrana-Buleleng yang eksotis. Terlepas alam dan budaya di sana, kawasan tersebut menerapkan CHSE. Jadi, kesehatan dan keamanan wisatawan terjamin. Yanh pasti Bali menjadi keseimbangam wiaata dan keawhatan,” jelas Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa, Minggu (6/12).
Trilogi destinasi Pulau Dewata diekplorasi program Famtrip We Love Bali dari Tabanan. Ada 4 destinasi utama yang disinggahi, seperti Pejaten, Kerambitan, Pantai Soka, hingga Pantai Medewi. Untuk Pejaten, spot ini terkenal sebagai sentra Gerabah Plau Dewata. Lebih lanjut, sisi eksotis Puri Agung Kerambitan pun tidak luput dari perhatian. Destinasi ini terkenal dengan wisata budaya dan gaya arsitekturnya.
“Selalu katakan We Love Bali. Destinasi eksotis dengan keragaman budaya, alam, dan kulinernya yang serba otentik. Sama seperti zonasi lainnya, trilogi destinasi Tabanan-Jembrana-Buleleng juga luar biasa. Destinasi ini siap menyambut wisatawan New Normal karena dilengkapi CHSE. Kami rekomendasikan ini untuk liburan akhir tahun 2020,” terang Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Rizki Handayani.
Melengkapi pola wisatanya, eksplorasi Jembrana pun dimulai dari Pura Rambut Siwi. Kawasan tersebut masuk zonasi wisata religi, termasuk budaya khas Jembrana. Melengkapi warna budaya khasnya, Desa Samblong pun dipilih sebagai pemberhentian berikutnya. Atraksinya artistik, yaitu Tradisi Makepung. Tradisi tersebut berupa adu kuat dan kecepatan balap Kerbau.
Berada di Jembrana, eksplorasi semakin lengkap dengan warna khas Taman Nasional Bali Barat. Spot ini terkenal sebagai konservasi Jalak Bali. Memiliki nama lokal Curik, burung ini merupakan endemik Pulau Dewata. “Tabanan-Jembrana-Buleleng memiliki karakteristik masing-masing. Menjadi experience unik dan menarik bagi wisatawan. Siapapun akan terkesan, We Love Bali,” terang Rizki.
Menggenapi warna eskotis sisi barat Pulau Dewata, Buleleng hadir dengan kehangatan ala destinasi Banyuwedang Hot Spring Water. Sembari menikmati relaksasi Hot Spring Water, wisatawan akan dibuat takjub oleh harmoni alamnya. Menawarkan wisata bahari Buleleng, Pulau Menjangan dengan beragam sisi keunikannya wajib disinggahi. Selain wisata religi, snorkling tentu jadi menu menarik yang tidak boleh terlewatkan.
“Berada di Buleleng akan semakin lengkap bila menyeberang ke Pulau Menjangan. Di sini banyak sekali spot menyelam dan snorkling yang indah. Semuanya masih terjaga dengan baik. We Love Bali. Untuk itu, silahkan datang ke Bali dan eksplorasi spot menarik Tabanan-Jembrana-Buleleng. Tidak usah cemas, sebab CHSE menangani Covid-19 dengan baik,” tegas Rizki.
Kepercayaan publik terhadap Bali terus pulih juga seiring penanganan intensif Covid-19 di sana. Apalagi, Bali juga segera menerima distribusi vaksin Covid-19. Sarana prasarana dan instalasi kesehatan di sana sudah menggelar pengujian, simulasi, juga sertifikasi sejak 2 bulan terakhir. Komposisinya ada 12 rumah sakit dan 120 Puskesmas hingga awal Desember 2020. Sebanyak 2,6 Juta warga Bali siap divaksinasi.(*)