DELI SERDANG – Cagar literasi budaya paling eksotis tersaji epik di Desa Wisata Denai Lama. Formulasinya luar biasa dengan basic trilogi budaya nusantara. Ada rasa budaya Batak, Jawa, dan Melayu. Ketiga elemen menjelma menjadi experience yang siap dieksplorasi wisatawan.
Destinasi ini juga menawarkan beragam karya tangan terbaik dengan genre kearifan lokal nusantara.
“Denai Lama menjadi destinasi wisata yang sangat dikunjungi. Kawasan ini sangat aman karena tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Wisatawan dijamin akan aman dan nyaman di sana. Denai Lama sangat ideal untuk menghabiskan waktu masa liburan Lebaran tahun ini. Ada banyak warna budaya yang luar biasa di sana,” ujar Pengelola Desa Desa Wisata Kampung Lama Denai Lama Irwanto.
Destinasi Desa Wisata Denai Lama menjadi spot yang layak dikunjungi, terutama dalam libur masa Lebaran 2022. Spot ini berada di wilayah Pantai Labu, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Warna eksotisnya kini sedang dieksplorasi melalui program Famtrip Kemenparekraf, Minggu (24/4). Pesertanya berasal dari desa wisata se-Samosir dan sekitarnya. Berada di Denai Lama, salah satu elemen yang menarik perhatian adalah Kafe Baca.
Kafe Baca menjadi penguat literasi kekayaan budaya lokal. Bukan hanya Sumatera Utara, ada beragam warna nusantara yang bisa dinikmati dari beragam buku koleksi Kafe Baca.
Literasi ini tentu menjadi kekuatan sekaligus bukti tinggi peradaban yang dimiliki Denai Lima saat ini. Sandiaga menambahkan, wisatawan akan mendapatkan banyak experience terbaik saat berada di Desa Wisata Denai Lama. Apalagi, budaya menjadi pilar utama destinasi terebut.
“Literasi menjadi kekayaan tersendiri dari Desa Wisata Denai Lama. Ini tentu menjadi experience yang sangat menarik. Akan ada banyak inspirasi yang bisa dieksplorasi secara maksimal saat berada di Denai Lama. Jadi, silahkan berkunjung ke Denai Lama. Kawasan ini didukung oleh fasilitas infrastruktur yang sangat bagus. Lokasinya sangat mudah dijangkau,” lanjut Irwanto.
Dengan budaya sebagai kekuatan utama, Denai Lama memang sangat identik dengan warna 3 budaya. Ada warna budaya Batak, Jawa,hingga Melayu. Warna budaya Batak sangat unik dengan beberapa sub suku. Sebut saja, Batak Toba, Karo, hingga Simalungun. Budaya yang dikembangkan menarik, seperti aturan pernikahan berkonsep pariban, tidak boleh menikah satu marga, martarombo, tuhor, mangulosi, konsep unik rumah batak, hingga simbol Cicak dan Orang Batak.
“Desa Wisata Denai Lama memang paket destinasi wisata yang sangat lengkap. Budaya di sana menjadi kekuatan utama yang sangat menarik untuk diseksplorasi. Komposisi budaya Batak-Jawa-Melayu di Denai Lama tentu sangat luar biasa. Semuanya memiliki karakter khas. Denai lama juga memiliki kuliner sebagai potensi menarik lainnya,” terang Irwanto lagi.
Adapun keunikan lain ditawarkan oleh budaya Jawa. Suku ini terkenal dengan keramahtamahannya dan kehalusan sikapnya. Budaya Jawa juga memiliki banyak filosofi,seperti Tridarma. Tarian yang dimilikinya sangat unik dan khas, adanya beragam kegiatan sedekah bumi. Budaya Jawa juga sangat familiar dengan Seni Wayang.
Lalu, bagaimana dengan budaya Melayu? Salah satu yang khas dalam budaya Melayu adalah penggunaan dialek bahsa yang kental.
Mereka juga terkenal sangat ramah. Suku Melayu juga terkenal dengan kekhasan pakain adatnya. Kaum laki-laki mengenakan busana adat berupa baju kurung, lalu perempuannya dengan sarung yang diikat ombak mengalun plus kain dagang sebagai penutup kepala. Rumah adatnya seperti, Limas Potong, Selaso Jatuh Kembar, Atap Lontik, juga Lipat Kajang. Tariannya sangat beragam yaitu, Zapin Tari Makyong, Tari Tandak, juga Joged Lambak.
“Komposisi budaya terbaik ada di Desa Wisata Denai Lama. Kondisinya saat ini semakin baik karena protokol kesehatan diterapkan sangat ketat. Saat berkunjung ke sana, wisatawan harus memakai masker dan tetap mematuhi aturan yang ada. Yang pasti, kami rekomendasikan Denai Lama sebagai destinasi libur Lebaran 2022. Atraksi, aksesibilitas, dan amenitasnya sangat bagus. Kuliner di sana sangat beragam, khas, dan super lezat,” tegas Koordinator Pemasaran Pariwisata Area 1 (Sumatera) Kemenparekraf Taufik Nurhidayat.
Semakin menarik, ketiga suku tersebut menelorkan beragam produk andalannya di Desa Wisata Denai Lama. Komposisinya ada Batik Jumputan, Kopi,hingga Kerajinan Batok Kelapa. Desa Wista Denai Lama juga masih spot berkonsep agrowisata. Di destinasi Agrowisata Palo Naga, wisatawan bisa menikmati eksotisnya alam khas Denai Lama melalui hamparan persawahan dan kebun pertaniannya. Udaranya juga sangat fresh.
“Denai Lama selalu siap menyambut para wisatawan. Kami sudah siapkan infrastruktur terbaik dan sistem perlindungan dari potensi Covid-19. Wisatawan dijamin aman dan nyaman saat berada di Denai Lama. Ada banyak atraksi yang bisa dinikmati dan dieksplorasi. Kami juga sudah siapkan banyak program khusus untuk menyambut liburan panjang hari raya tahun ini,” kata Taufik lagi.(*)