JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengupas hal-hal penting yang diperlukan oleh SDM ekonomi kreatif subsektor film dan fesyen.
Hal tersebut disampaikan dalam Temu Teman Insan Kreatif (Tematik) Batch 7 Subsektor Film dan Fesyen, Rabu (13/7/2022), di Hotel Mercure Batavia, Jakarta Barat.
Kegiatan ini diikuti 100 orang Subsektor Film, 100 orang Subsektor Fesyen di wilayah Jakarta Barat. Tampil sebagai narasumber Krisna Mukti di Subsektor Film, dan Amalia S Radjab di Subsektor Fesyen.
Saat membacakan laporan kegiatan, M Agung Putranto, Subkoordinator Edukasi IA Kemenparekraf menyampaikan bahwa kegiatan diikuti 200 peserta, dibagi menjadi 2 kelas yakni Subsektor Film, dan Fesyen.
“Tujuan dari kegiatan ini sendiri adalah untuk meningkatkan kapasitas SDM Ekraf pada Subsektor Film dan Fesyen,” tuturnya.
Kepala Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sudin Parekraf) Wiwik Satriani, yang diwakili Ibu Tuti Syarifah Kasubbag Tata Usaha Suku Dinas Parekraf Jakarta Utara, mengatakan peluang dan potensi bidang pariwisata dan ekonomi kreatif perlu support dan kolaborasi dari berbagai pihak.
“Sehingga seluruh pelaku Ekraf yang ada di Jakarta Utara harus dapat mengimplementasikannya ke dalam wirausaha masing-masing,” katanya.
Sedangkan Direktur Pengembangan SDM Ekraf Kemenparekraf, Erwita Dianti, mengatakan melalui kegiatan ini, diharapkan peserta dapat mengembangkan kapasitas, sehingga memiliki karakter kuat dalam menghasilkan sebuah karya.
“Pengetahuan ini penting dikembangkan oleh pelaku Ekraf Subsektor Film, dan Fesyen untuk menambah khasanah dan cakrawala berpikir dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki,” ujarnya.
Narasumber Subsektor Film, Khrisna Mukti, dalam materinya menerangkan berbagai karakter dalam peran.
Ia juga memperkenalkan faktor-faktor dalam akting. Tak lupa ia memberikan kiat-kiat sebagai aktor yang baik serta memberikan simulasi peran kepada peserta
Sedangkan narasumber Subsektor Fesyen, Amalia S Radjab, memberikan pemahaman tentang model dan gaya berpakaian, memberikan pengetahuan tentang penggunaan kain. Ia mengajarkan upskiling dari plastik bekas
Sementara Plt Deputi Bidang Sumberdaya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Frans Teguh, mengatakan pentingnya digitalisasi pada saat ini bagi pengembangan UMKM.
“Bimtek atau pelatihan seperti ini dapat menambah wawasan dan khasanah bagi pesertanya agar dapat terinspirasi dan memotivasi untuk menjadi kreatif dalam berkehidupan sehari-hari,” ujarnya.