JAKARTA – Indonesia-Japan Fiesta 2019 menjadi ajang promosi pariwisata nusantara. Kegiatan yang berlangsung tanggal 5-6 Oktober ini memamerkan beragam produk ekonomi kreatif, serta pertunjukan kolaborasi antara seni budaya Indonesia dan Jepang.
Konsulat Jendral Republik Indonesia di Osaka Mirza Nurhidayat mengatakan,
event ini digelar oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Osaka. Kegiatannya sendiri dipusatkan di Minato-Machi Riverplace Plaza Namba Hatch, Osaka.
“Untuk kali ini, kita mengangkat tema ‘Rasakan Budaya Kita yang Indah, Jelajahi Our Creative Economy’. Sesuai dengan tema tersebut, kita akan tampilkan beragam pertunjukan budaya dan produk-produk ekonomi kreatif hasil kerajinan masyarakat Indonesia. Terima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang juga telah ikut serta untuk pertama kalinya. Kami sangat apresiasi semua pendukung acara termasuk Kemenpar,”katanya usai ucara pembukaan.
Menurut Mirza, tujuan acara ini adalah untuk memperkuat hubungan Indonesia-Jepang. Terutama melalui kontak antar individu dan pertukaran budaya, serta kerja sama ekonomi. Dalam hal ini, ada sejumlah industri Indonesia dan Usaha Kecil Menengah (UMKM) yang berpartisipasi. Mereka memamerkan produk-produk ekonomi kreatif, mulai dari kuliner, kesehatan, kecantikan, fashion, biro perjalanan, dan lain-lain.
“Kami pastikan acara ini berlangsung spektakuler. Para pengunjung dapat menyaksikan tarian tradisional Indonesia dan Jepang, pertunjukan gamelan, pertunjukan taiko, dan pertunjukan ninja. Tarian Indonesia dipersembahkan juga oleh Kemenpar,” ungkapnya.
Penyanyi Indonesia dan Jepang, Syn.Chordia (Ghaida dan Bagus) serta Dozan 11, juga akan tampil di acara ini. Termasuk Grup Idola Himeji, KRD 8. Selain itu, ada pertunjukan budaya khusus yang disajikan oleh Pemerintah Kota Misato, Iwami Kagura. Yaitu pertunjukan wayang kulit.
“Jika Anda ingin tahu kuliner Indonesia, jangan khawatir. Anda bisa temukan di tenan-tenan kuliner yang menyediakan hidangan Indonesia yang lezat, beraroma, dan menggiurkan,” ucapnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Nia Niscaya menambahkan, promosi semacam ini diharapkan dapat meningkatkan angka kunjungan wisatawan.
“Hadirnya Kemenpar di ajang ini tentunya bukan tanpa sebab. Event ini cukup strategis. Contohnya tahun lalu, dimana kegiatan ini mampu mendatangkan 5.000 pengunjung yang berasal dari Osaka dan sekitarnya,” jelas Nia yang juga diamini Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Regional II Kemenpar, Ardi Hermawan.
Pasar Jepang terus menghasilkan angka yang fantastis dan mengalami peningkatan yang signifikan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Agustus 2019 ada di angka 62,9 ribu wisatawan, yang sebelumnya Bulan Juli 2018 di angka 45,1 ribu. Itu artinya kenaikan mengalami Presentase kenaikan 39%.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan angka itu harus dipertahankan bahkan ditingkatkan. Itu karena, Indonesia punya destinasi prioritas yang bisa dijual sebagai destinasi baru bagi market Jepang. Terlebih, wisatawan Jepang umumnya menyukai golf, pantai, dan budaya. Semua peluang bisa dimaksimalkan, sehingga tren kunjungan wisatawan Jepang kembali meningkat.
“Event ini merupakan momen yang sangat pas untuk memasarkan destinasi wisata Indonesia kepada para wisatawan Jepang. Kami berharap ajang ini dapat menghasilkan potensi pertambahan jumlah wisman Jepang di tahun 2019. Sehingga, pada akhirnya menghasilkan keuntungan ekonomi yang menjanjikan bagi berbagai pelaku industri pariwisata Tanah Air,” pungkasnya. (*)