YOGYAKARTA – Kabar gembira datang dari pariwisata Indonesia. Itu setelah, Desitnasi desa wisata siap menyambut wisatawan nusantara. Beragam potensi eksotis desa wisata di zonasi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah bisa diekplorasi oleh wisatawan. Menguatkan pasar lokal, formulasi program Perjalanan Wisata Pengenalan Destinasi Prioritas untuk Pasar Nusantara pun digulirkan Kemenparekraf, 28-31 Maret 2022. Formulasinya super lengkap dengan konten famtrip, bimtek, kurasi paket wisata, hingga kegiatan table top.
Seperti diketahui, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah mendorong pengembangan desa wisata. Diharapkan, desa wisata ini dapat membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya baik di sektor pariwisata maupun ekonomi kreatif.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan, desa wisata menjadi salah satu kekuatan pariwisata yang mengedepankan pelestarian budaya dan lingkungan. Hal ini tentu memiliki manfaat ekonomi secara berkeadilan yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Desa wisata diharapkan mampu mengurangi urbanisasi masyarakat dari desa ke kota karena banyak aktivitas ekonomi yang dapat diciptakan,” kata Menteri Sandiaga.
Oleh karenanya, peran stakeholder pariwisata sangat diperlukan dalam mengelola desa wisata, melalui prinsip 3C (Commitment, Competence dan Champion), agar program yang dijalankan dapat tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu.
Dirinya berharap melalui kegiatan yang digelar oleh jajarannya mampu meningkatkan daya saing pariwisata dengan peningkatan kapasitas masyarakat dalam mengelola desa wisata secara digital dengan mengembangkan kreatifitas dalam membuat konten kreatif sebagai media promosi pariwisata.
“Mari bersama hadirkan kepulihan ekonomi dan kebangkitan pariwisata. Demi wujudkan visi pembangunan kepariwisataan nasional yaitu Indonesia sebagai negara tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat,” tandasnya.
Arahan orang nomer satu di Kemenparekraf itu langsung dieksekusi oleh jajarannya. Salah satunya di perhelatan Perjalanan Wisata Pengenalan Destinasi Prioritas untuk Pasar Nusantara yang digelar di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
“Desa wisata di Yogyakarta bahkan Jawa Tengah sudah siap menyambut kehadiran wisatawan. Berbagai pembenahan sebelumnya sudah dilakukan. Kini finalisasinya dikuatkan dengan program Perjalanan Wisata Pengenalan Destinasi Prioritas untuk Pasar Nusantara. Desa wisata ini tetap eksotis dengan karakteristik uniknya masing-masing,” ungkap Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf Ricky Fauziyani, Senin (28/3).
Program Perjalanan Wisata Pengenalan Destinasi Prioritas untuk Pasar Nusantara saat ini digelar di Yogyakarta. Digelar 4 hari, program ini kali digulirkan di Desa Karangrejo DI Yogyakarta dan Candirejo, Magelang, Jawa Tengah, pada Senin (28/3). Program ini diikuti oleh 20 orang dari 10 desa wisata dan member Astindo. Adapun komposisi desa wisatanya adalah, Pentingsari, Rejowinangun, Kandri, Lerep, dan Candirejo. Komposisi lain ada Desa Wisata Tinalah, Sambi, Jatimulyo, Karangrejo, dan Nglanggeran.
Memantik pergerakan pasar nusantara, program ini digelar dengan agenda padat. Untukhari pertama, peserta program langsung diajak mengekaplorasi destinasi wisata Karangrejo dan Candirejo. Selang sehari berikutnya, ada program Bimtek dan Kurasi Paket Wisata ‘Perjalanan Wisata Pengenalan Destinasi Prioritas untuk Pasar Nusantara’. Rangkaian aktivitas lalu ditutup Famtrip Desa Wisata Penting Sari dan Table Top. Table Top mengusung penguatan penjualan pasar wisata di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
“Wisatawan dijamin akan puas saat mengeksplorasi berbagai destinasi wisata di sini. Ada banyak sisi eksotis yang bisa dinikmati, seperti alamdan budayanya. Destinasi ini juga banyak menawarkan berbagai kuliner yang nikmat. Aspek amenitasnya juga sangat bagus. Semua tetap didasarkan kepada regulasi protokol kesehatan,” terang Ricky.
Menjadi venue program, Desa Candirejo menawarkan beragam warna eksotisme. Wisatawan bisa menikmati warna indah dari Bukit Menoreh. Melalui Wisata Menoreh, wisatawan juga bisa mengeksplorasi sistem pertanian tradisional. Ada juga tarikan adrenalin melalui menu offroad dengan jalan kontur perbukitan dan aliran Sungai Progo. Wisatawan juga bisa menangkap ikan langsung di sungai secara tradisional. Ekperimen lain lainnya diberikan melalui rasa kuliner melalui ikan endemik beong. Cinderamata dihadirkan kerajinan pahat Batu Merapi.
“Liburan di desa wisata Jawa Tengah dan Yogyakarta akan memberikan sensasi yang luar biasa. Dengan program ini, kami optimistis experience yang diterima wisatawan semakin lengkap dan sempurna. Sebab, program Perjalanan Wisata Pengenalan Destinasi Prioritas untuk Pasar Nusantara mengemas beragam potensi yang ada semakin bagus,” tegas Ricky lagu.
Lalu, bagaiman dengan potensi eksotis Desa Wisata Karangrejo? Desa Wisata Karangrejo sebelumnya menjadi spot syuting film Ada Apa Dengan Cinta 2. Berada di sana, wisatawan akan diajak berkeliling desa dengan transportasi unik. Menggunakan mobil VW Klasik atas terbuka, wisatawan akan mengeksplorasi sawah, kebun, dan budaya masyarakat desa. Berbasis agribisnis, wisatawan juga bisa belajar bercocok tanam.
Experience wisatawan semakin lengkap saat berdiri di Bukit Punthuk Setumbu. Dari puncak bukit ini, wisatawan bisa menikmati kemegahan Candi Borobudur. Ada juga lanskap Gunung Merapi dan Merbabu. Wisatawan juga bisa melihat proses pembuatan langsung kerajinan dan produk lokal. Kalau ingin menginap, destinasi ini juga menyediakan homestay dengan fasilitas lengkap. Product & Operation Manager Expose Leisure Management Heben Ezer yang juga menjadi nara sumber di rangkaian acara tersebut mengatakan, desa wisata menjadi menu terbaik liburan.
“Desa wisata banyak menyediakan beragam warna menarik yang menyegarkan wisatawan. Apalagi, kini ada program Perjalanan Wisata Pengenalan Destinasi Prioritas untuk Pasar Nusantara. Wisatawan dijamin semakin mudah dan nyaman mengakses beragam sisi eksotis yang ditawarkan desa wisata tersebut,” kata Heben.(*)